Ustad Kaisar, Menanti Senja Di Butta Salewangan

- Pewarta

Rabu, 30 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di Hidayatullah Sulsel, siapa yang tidak mengenal sosok Drs. Muhammad Kaisar, Putra belawa ini, ibarat singa bersayap dalam mengemban amanah sebagai ketua DPD Hidayatullah Maros. Dalam sebuah agenda khusus, saya berhasil mencari informasi yang lebih dalam, akan putra Belawa, kelahiran 55 tahun silam ini.

Dalam sebuah sesi pertemuan khusus, saya sempat mewawancarainya, dan mengorek keterangan yang lebih dalam, akan kiprahnya di Hidayatullah , khususnya di Sulsel.

Saat ini, beliau menanti senjanya di Butta Salewangan, Maros. Sebagai ketua DPD Hidayatullah Maros, Kaisar sangat dekat dengan Bupati Maros, Chaidir Syam. Bahkan dalam acara yang tidak terlalu pentingpun rasanya, Chaidir Syam kerap hadir dalam setiap acaranya.

Kaisar, bukan sembarang Kaisar, ini Kaisar dari Hidayatullah. Rekam jejak beliau di Hidayatullah dimulai sejak tahun 1990, di secretariat majalah Suara Hidayatullah, Jalan Gn. Bawakaraeng 111. “Waktu itu belum ada Al Bayan” ungkapnya.

Pengenalan Kaisar dengan Hidayatullah dimulai dengan Majalah Sahid. Saat itu Kaisar adalah seorang mahasiswa IKIP angkatan 1987. Sebagai pengurus remaja masjid di sebuah masjid di Minasa Upa, Kaisar kerap menemukan dan membaca majalah Sahid yang ada di Masjid tersebut.

Setelah membaca majalah Sahid, penasaran itu muncul. Kaisar penasaran dengan judul-judul di Kajian Utama Majalah Hidayatullah. Hingga akhirnya, Kaisar menemukan kantor Hidayatullah di Jalan Bawakaraeng.

Tanpa pikir panjang, ia ikut gabung bersama dengan beberapa anak muda lainnya, yang sudah ada memang ditempat itu. Mereka diantaranya Pak Rais, Pak Sundusin, Pak Suriyadi dan Ustad Ahkam Sumadiana.

Baca Juga :  Wahyu Rahman, Giatkan Ekonomi di Hidayatullah

Saat mulai bergabung di Bawakaraeng, Kaisar mendapatkan amanah sebagai bendahara, menggantikan Ustad Muntazar, yang saat itu mendapat penugasan untuk menikah massal di Balikpapan. Muntazar sendiri tidak balik ke Makassar lagi dan mendapatkan tugas di Hidayatullah Palu.

Muntazar adalah orang yang juga dekat dengan Ustad Aziz Qahhar, pendiri Al Bayan Hidayatullah Makasasar. Muntazar menjadi bendahara pertama Ustad Aziz, saat Al Bayan belum terbentuk.

Penemuan kampus Hidayatullah Makassar, yang menjadi Kampus Utama Hidayatullah Makassar atau Yayasan Al Bayan saat ini, tidak lepas dari peran beliau, bersama Ustad Sundusin, yang senatiasa sai berkeliling Makassar mencari calon lokasi kampus pesantren.

Tak disangka, saat berboncengan motor, Yamaha GL tua, dengan Sundusin, mereka menemukan lokasi kampus Hidayatullah di Tamalanrea.

Tahun 1994, Kaisar ikut menikah massal 61 pasangan di Gunung Tembak Balikpan. Dari isterinya tersebut, ia dikaruniai seorang anak. Dalam perjuangan di Hidayatullah, isteri pertama beliau meninggal, karena sakit yang dideritanya. Setahun setelah isteri beliau Wafat, beliau menikah lagi dengan seorang wanita asal Masamba, dan kini di karuniai dua orang putri.

Saat masih di Makassar, Kaisar kerap mengurus bidang ekonomi di AL Bayan. Ia pernah menjadi direktur CV. Cipta Karya Futuha (CKF), dengan asset yang cukup banyak. Di bawah CKF, ada Madu Al Bayan, Wartel Al Mubarak, Distributor Siwak, Wardah, dan Dodol Markisa Al Bayan.

Baca Juga :  Pengurus DPD Hidayatullah Maros Perkenalkan Aplikasi Bantudana.com

Tahun 1998, beliau mendapat tugas ke Hidayatullah Pare-Pare. Dari Pare ke Palopo, dan selanjutnya merintis dari awal kampus Hidayatullah Masamba, hingga tahun 2005.

Pada Akhir Tahun 2005, Kaisar kembali ditarik ke Hidayatullah Makasar. Beliau sempat setahun menjadi Manager BMH, saat BMH Makassar masih dalam masa revolusi.

Sambil mengajar di Al Bayan, dan juga Kepala Sekolah, beliau pernah menjadi Ketua DPD Hidayatullah Makassar.

Saat ini, Kaisar masih bertengger sebagai pengawas di yayasan Al Bayan. Juga dengan tugas intinya sebagai ketua DPD Hidayatullah Maros. Meski sebagai Ketua DPD Maros, Kaisar yang memang senior di Hidayatullah Sulsel ini, kerap memberi komentar bernilai oposisi ke DPW Hidayatullah Sulsel. Bak Roky Gerung dan Jokowi.

Meski demikian, semua komentar oposisi itu, atau kritik itu, punya nilai membangun, atau kecintaan Kaisar, kepada Hidayatullah di Sulsel.

Kita bisa lihat kinerjanya di Maros. Progress Kampus DPD Hidayatullah Maros, masya Allah, tidak bisa kami sampaikan disini. Silahkan datang sendiri dan lihat saja kinerrjanya. Di dua kampus, putra dan putri di Hidayatullah Maros.

Dan kini, Kaisar sudah menikmati masa senjanya di Butta Salewangan. Selamat Berjuang terus Ustadku.
(Sarmadani)

Berita Terkait

Ruhyadi, Kuatkan Ekonomi Berbasis Halaqah
Wahyu Rahman, Giatkan Ekonomi di Hidayatullah
Pengurus DPD Hidayatullah Maros Mengikutkan Anggotanya Untuk Acara Bisnis Digital
Pengurus DPD Hidayatullah Maros Rapat Pembahasan Proker Ekonomi
Pengurus DPD Hidayatullah Maros Menjajaki Bermitra Dengan Yayasan Pinisi Global
Berita ini 59 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 7 September 2023 - 13:01 WITA

Ruhyadi, Kuatkan Ekonomi Berbasis Halaqah

Kamis, 7 September 2023 - 08:58 WITA

Wahyu Rahman, Giatkan Ekonomi di Hidayatullah

Kamis, 7 September 2023 - 06:22 WITA

Pengurus DPD Hidayatullah Maros Mengikutkan Anggotanya Untuk Acara Bisnis Digital

Selasa, 5 September 2023 - 21:17 WITA

Pengurus DPD Hidayatullah Maros Rapat Pembahasan Proker Ekonomi

Kamis, 31 Agustus 2023 - 09:08 WITA

Pengurus DPD Hidayatullah Maros Menjajaki Bermitra Dengan Yayasan Pinisi Global

Berita Terbaru